Kejadian pagi ini begitu mengharukan... Masih belum hilang sisa-sisa air mata dan sembab, yang sejam lalu tercurah bikin wajah si Non gak berbentuk. Awalnya sih simple banget, speaker cuma bikin seminar tentang orang tua dan anak yang memang harus punya "me time" bareng, punya altar keluarga, dan lain-lain yang perasaan klise yaaa.... Si Non juga suka nulis di blog kok tentang itu semua, jadi tau lah kira-kira garis besarnya ^_^. Terus apa yang bikin beda sama kejadian hari ini?? Ini nih yang mau diceritain.....
fiuh.... narik napas dulu dikit yaaaa .... hehe...
Tadi si "koko" speaker FAST Program pagi ini bercerita panjang lebar tentang sesi yang sering dia buat, kalau lagi "pedekate" sama anak-anak remaja, yang sekarang memang ngakunya lebih pinter dari para orangtua. Caranya bagus. 90% kelihatannya berhasil. Apalagi temennya yang ikutan nimbrung dan bahas dengan jelas tentang "generasi z" dengan power point yang canggih, bikin kita yang orangtua manggut-manggut karena meng-iyakan (dan sedikit ngantuk juga sih hehe...).
Lah... memang yang dia omongin kenyataan kok. Menurutnya, yang lahir diantara tahun 1960-1980 itu generasi X, Mulai kenal komputer, tapi masih bisa berbaur main mainan dari kulit jeruk, pelepah pisang, main lompat tali, bola bekel, congklak, yang pasti murah dan meriah bisa dimainkan bersama-sama. Lanjut ke generasi Y, 1980-1995, anak-anak sudah mengenal tehnologi telephone, lebih tepatnya handphone. Ini masa-,masa remaja yang sedikit lebih fleksibel. Yang pasti ini tahun dimana mainan baterai masih seru sih, seperti gamewatch atau gameboy.
Pasti enggak ada yang lupa sama tetris kan... ^_^
Memasuki 1996 sampai sekarang, generasi sudah loncat jauuuuh banget. Di generasi Z ini handphone sudah bukan barang baru. Mulai meningkat dari Handphone biasa, Blackberry, dan sekarang android dengan fitur-fitur yang jauh lebih maju. Anak-anak sekarang sudah lebih kreatif. Bukan cuma sekedar mengikuti tren saja, Tapi lebih kepada "menciptakan" tren itu sendiri. Jangan kaget liat anak balita sekarang umur 2 tahun sudah bisa buka Youtube bahkan cari channel apa yang mau ditontonnya sendiri. Atau anak-anak SD yang sudah bisa merakit sendiri dengan canggih mainan senapan dari kertas. Kalau ditanya jawabannya pasti... "tau dari youtube". Orangtua jangan mau kalah donk... ayoo gaul, belajar teknologi juga, jangan cuma sibuk sama komunitas di facebook dan Whats app aja. Lapangan pekerjaan sekarang juga bervariasi, bukan hanya jadi dokter, PNS, guru, insinyur dan arsitek saja. Ini jamannya anak muda seperti Awkarin (tau kan? celebgram yang punya follower sampai jutaan), gak pake keahlian macem-macem, cuma modal foto-foto dari bangun pagi sampai tidur malem di instagram , bisa punya penghasilan 70 juta rupiah perbulan. Atau video gak jelas ala Kevin Anggara, yang ternyata bisa menghasilkan 60 jutaan perbulan. Terus orangtua masih terus maksa anaknya sekolah untuk jadi karyawan yang penghasilannya gak seberapa dibanding pengetahuan yang mereka punya.
Nah,, si Non kok jadi cerita kesitu yaa (hehe....keasikan curhat). Balik ke pertemuan orangtua murid yang tadi, Moms duduk dalam kelompok. Satu meja berisi 8 kursi yang bentuknya melingkar, jadi saling berhadapan.Speaker nyuruh para orangtua (rata-rata mommy nya) untuk nulis surat cinta buat anak-anaknya (kls 7 dan 9 ). Mula-mula moms masih cekikikan karena lucu. Katanya cuma 3 paragraf!! (Bukannya 3 paragraf tuh panjaang yaa...)
Di slide depan tertulis point penting untuk paragraf 1, isinya tentang kebanggaan orangtua terhadap anaknya. paragraf 2 isinya harapan orangtua, paragraf 3 adalah doa orangtua untuk mereka.
Sambil diiringi lagu "Karena Cinta"-nya Joy Tobing, suasana mulai hening. Setiap orangtua mulai tenggelam dalam kata-katanya masing-masing. Si Non sempet ngintip wajah mommies disekeliling mulai merah, banyak air mata, sampai tiba-tiba air mata si Non juga mulai mengalir,, sambil nulis ternyata air mata makin banyak. Tissue di meja sudah habis dengan sukses. 3 paragraf itu ternyata terlalu sedikit untuk surat cinta yang penuh perasaan ini. Apalagi si Non tulis betapa beratnya perjuangan untuk dapetin jagoan satu-satunya. Gak terasa lagu sudah habis. Speaker juga sudah minta para orangtua jangan lupa menutup suratnya dengan kata-kata cinta. Dalam kondisi masih pada bercucuran air mata tiba-tiba anak-anak masuk ruangan. Masing-masing bawa hadiah buat orangtuanya. Ada yang ngasih coklat, foto, bingkisan-bingkisan lain yang gak sempet diintip satu persatu. Si jagoan datang dengan setangkai mawar putih. Susah banget ngatur bentuk muka saat itu,, (mudah-mudahan gak difoto pas lagi memble nya ya... hihi...) yang ada air mata makin deras. Untung dia langsung peluk si Non sambil berbisik "Ma.. kuenya boleh minta? laper nih..." Hadeuh... Nak... Gak liat apa Mama setengah mati tahan air mata biar tumpahnya gak kebanyakan... ^_^
Tuhan berkati selalu my lovely boy,,, jadilah berkat buat sekelilingmu,, tetaplah takut akan Tuhan. Proud of you my dear,,, We will always love you.